SETELAH PAK JOKOWI...

Kepada kawan-kawan berulangkali saya sampaikan. Saya sama sekali tidak setuju kalau Pak Jokowi sebagai Presiden dipaksa turun Jabatan di tengah jalan. Kurang baik bagi perjalanan sejarah Demokrasi bangsa kita.

Tapi saya percaya, dalam waktu dekat, Pak Jokowi akan mengundurkan diri secara sukarela. Bagaimanapun, Pak Jokowi juga manusia biasa. Punya hati, punya rasa, punya cinta dan paham sudah waktunya menyerah.

Seminggu yang lalu, waktu Sumatera dan Kalimantan dikepung oleh Asap akibat Karhutla. Beliau di caci-maki karena malah posting jalan-jalan santai sama cucu kami, Jan Ethes, di Istana Bogor. Sebenarnya itu adalah pesan, beliau sudah ingin pensiun dan lebih banyak menggunakan waktu bersama cucunda tercinta.

Kemarin beliau juga santai bersepeda di saat Wamena membara. Sebenarnya itu juga adalah pesan, beliau sudah angkat tangan. Jangan lagi di paksa-paksa mengurusi masalah serius negeri ini.

Pak Jokowi itu berasal dari Suku Jawa. Setiap tindakan dan tujuan beliau selalu menggunakan pesan tersirat layaknya orang Jawa sejati, yang harusnya mampu kita baca.

"Tapi buktinya bang, Pak Jokowi malah meminta pelantikannya dipercepat...?"

Sekali lagi, Pak Jokowi itu manusia biasa. Tentu saja beliau ingin merasakan dan dikenang sebagai Presiden Indonesia dua periode. Tapi percayalah, beliau meminta pelantikannya dipercepat agar beliau juga bisa mengundurkan diri lebih cepat dan dimasa waktu yang tepat.

Percayalah, Pak Jokowi juga punya hati. Beliau juga memiliki nurani. Hati beliau tersayat-sayat. Melihat bangsa ini semakin terpecah-belah. Beliau tentu tidak ingin dikenang sebagai Pemimpin yang membuat Indonesia terpecah. Saatnya sudah tiba untuk menyerah.

Maaf, kadang saya super sebal sama kawan-kawan yang serius menghina dan memaki Pak Jokowi di Media Sosial.

"Lha abang juga sering menyerang Pak Jokowi di tulisan", protes kawan.

Saya cuma bercanda. Ingat, Pak Jokowi itu secara tidak resmi sudah menyandang marga Siregar karena Boru kami si Kahiyang sudah di tabalkan marga Siregar. Jadi postingan saya yang menyudutkan Pak Jokowi selama ini adalah bagian dari keakraban antara abang dan adik. Sama seperti ketika saya menyuruh Denny Siregar menjual marganya di OLX, itu juga cuma bercanda. Ngga mungkin lah, orang yang ngga punya otak saya suruh jual otak...?

"Jadi kalau Pak Jokowi mengundurkan diri, siapa penggantinya bang?"

Secara Konstitusi tentu saja Yai Ma'ruf Amin. Tapi beliau juga seorang Ulama besar. Bukan seperti kita manusia biasa yang gila dunia. Saya yakin beliau memang ditakdirkan untuk menyiapkan Pilpres yang jujur, adil dan bermartabat.

Jadi kita akan Pilpres ulang. Kalau bisa calonnya jangan dibatasi. Biarkan semua Partai yang memiliki Kursi di DPR-RI mengajukan capres masing-masing. Semakin banyak calon pemimpin, semakin baik, karena banyak orang-orang baik di Negeri ini.

"Lho, kenapa bukan Pak Prabowo yang dilantik jadi Presiden, bang?"

DARI MANA RUMUS NYA, BAMBAAAANNNGGGGG......!!!

By Azwar Siregar 

SETELAH PAK JOKOWI... Kepada kawan-kawan berulangkali saya sampaikan. Saya sama sekali tidak setuju kalau Pak Jokowi...
Dikirim oleh Azwar Siregar pada Senin, 30 September 2019