Islam VS Islami

Aku nggak tau sih kalau orang lain, tapi bagiku, Islam punya arti yang sangat istimewa. Mungkin karena aku dari luar Islam, menemukan Islam setelah lama, dan itu buat jadi sesuatu banget.

Seperti orang yang pernah hampir mati sebab kehausan yang lebih bisa menghargai air, atau seperti mereka yang terbiasa diselimuti gelap yang lebih excited dengan hangatnya cahaya, begitu aku ke Islam.

Maka saat aku tau Islam, aku coba untuk serius dalam Islam, baik dengan perbuatanku, lisanku, sampai pikiranku. Aku nggak mau sampai aku ninggalin Islam secara nggak sadar, meremehkan Islam, ngentengin Islam.

Memeluk Islam bagiku mengubah hidup, menjadikan hidupku punya makna, sekaligus nggak banget-banget ngejer kehidupan dunia, sebab ada kehidupan akhirat yang lebih lama, Islam itu game changer.

Aku nggak benci mereka yang nggak Islam, walau aku nggak mau kayak mereka, malah aku sayang, makanya aku dakwah. Tapi aku juga nggak mungkin sama dalam semua hal sama mereka, karena kalau sama, ya berarti aku nggak Islam.

Karena pasti ada bedanya antara Islam dan bukan Islam, makanya Allah bilang, jangan ikuti, contohi, teladani, mereka yang nggak beriman, malah kadang harus diselisihi. Kalau sama semua, apa ngaruhnya Islam bagi aku?

Allah bilang, jaga bener-bener, yang serius, yang detail dan jangan kasih kendor, setiap apa yang Allah perintah dan larang, terus jaga, banget-banget, sampai kita mati dalam keadaan Islam.

Artinya kita diminta Allah jaga keimanan kita, amal salih kita, terus-menerus jaga diri kita agar tetep sesuai dengan Nabi dan semua yang dicontohin Nabi, semua, dari masuk WC sampai hidup bernegara, agar kapanpun Allah panggil kita, kita mati sebagai Muslim, dalam keadaan Islam.

Sebab kita nggak mau cuma mati dalam keadaan mirip Muslim, atau mati dalam keadaan Islami. Sebab bedanya saat jauh, sebab mirip Muslim belum tentu Muslim, bersifat Islam, belum tentu Islam.

Mati sebagai Muslim, dalam keadaan Islam. Bukan mati dalam keadan Islami. Jelas yah.

By Felix Siauw [IG]